1/29/2014

Dua Kutub Bumi dan Bulan

Ada orang yang begitu mengagungkan cinta
Penuh kepalanya, berkobar hatinya
Tak berhenti bibirnya melafalkan
Teruntai oleh tangannya sederet kalimat puitis
Hanya karena satu kata itu
Sengat matahari terasa hangat
Es kutub pun menyejukkan
Katanya karena cinta
Setiap waktu tak ia sia-siakan
Untuk berkata tentang cinta
Untuk menyatakan cinta
Tak pernah ia menunggu esok
Bahkan tak ada kata nanti
Saat bertemu, langsung saja dia katakan
'Aku cinta kamu'
Tak peduli terbalas atau tidak
Bahkan rugi pun dia siap
Asal dia tak kehilangan momen
Asal jangan dia mati dulu baru menyesal
Karena dia tak pernah nyatakan cinta

Tapi...
Ada juga orang yang menutup pintu bagi cinta
Baginya, cinta itu tak ubahnya bagai sabu
Kau jadikan dia bagian hidupmu
Tubuhmu merasakan nikmat...
Tanpa kau sadari dia tengah membuat dirimu
Jatuh dan bergantung padanya untuk bangkit
Jiwamu dicabik-cabik
Karena kepalamu tak lepas darinya
Ya, cinta itu sia-sia
Hanya menimbun penyakit
Tak ada untungnya, apalagi yang tak berbalas
Hanya ada sengsara

Lalu ada aku...
Aku yang hanya bisa mendengar mereka
Tanpa mengerti makna
Objek perdebatan pun aku tak pahan
Bukan, bukan tak pernah aku dengar tentang cinta
Hanya saja yang mereka katakan itu...asing
Menyejukkan bagi yang satu  tapi menyengsarakan
Bagi yang lain
Siap dirugikan kata yang satu
Tapi yang lain menolak karena mencipta sengsara
Atau otakku saja yang memang dangkal?
Tak pernah mencoba mengenal satu kata itu?
Menganggapnya tak lebih sekedar kata?
Tak lebih dari sekedar slogan yang dipakai pelakon...
Entahlah...
Tapi bagiku dua pandangan itu hanya bisa terlahir
Ketika mereka memang merasakan cinta
Sangat berbeda, tapi itu hanya efek
Entah pandangan yang mana yang mereka pegang,
Setidaknya mereka pernah merasakan cinta
Mereka mengenalnya
Tak sepertiku
Yang hanya bisa memandang dari kejauhan
Tanpa asa dan rasa


~ga mau baca ntar muntah haha

No comments:

Post a Comment